Mau gak sich kita makan makanan yg sudah dikunyah orang lain? Atau minum minuman yg sudah dikumur2 orang lain?…hiii jijik yach…
Tapi sadar gak kalo dalam satu ruangan kita suka tukar2an oksigen bekas dihirup orang, dikeluarkan, trus kita yg hirup lagi.. sudah kita pakai, kita buang, trus dihirup lagi sama orang disebelah kita ?! Join-an kuman donk..!
Nah, kayaknya mulai sekarang kita perlu perhatian dgn kebutuhan yg SUPER PRIMER ini.
Judul di atas kayak salah satu film horor di televisi yach..
Tapi begitulah fakta yg kita dapat dari polusi udara di dalam ruangan.
Menurut EPA (Environmental Protection Agency) polusi udara di DALAM ruangan 2-10X lebih BERBAHAYA daripada diluar ruangan. Bahkan dipertegas oleh WHO (World Health Organitation), bahwa 2 juta orang di dunia meninggal karena polusi udara dan 1,5 juta diantaranya karena polusi udara dalam ruangan.
Kenapa bisa begitu? Penyebab buruknya kualitas udara dalam ruangan, karena :
• Sirkulasi udara yg buruk
Padatnya penduduk membuat perumahan sekarang berhimpitan dan kurang ventilasi. Akibatnya debu, bakteri, jamur dan tungau (kutu debu-salah satu penyebab asma) bertumpuk.
• Pemakaian AC
Selain banyak menumpuk debu, AC juga membuat berkurangnya kadar oksigen dalam ruangan. Sebab pemakaian AC biasanya dilakukan diruang tertutup (tidak ada sirkulasi udara).
• Pemakaian bahan kimia
Di dalam rumah kita selalu menggunakan : pembersih kimia, peptisida, gypsum, wallpaper, cat, plitur, karpet, tirai. Semua bahan tersebut berpotensi mengakibatkan polusi udara karena menyimpan debu, bau menyengat, bahkan ada yg beracun.
Padahal 90% waktu kita dihabiskan dalam ruangan. Di kamar, di ruang keluarga, di kantor, bahkan dalam perjalanan pun di dalam ruangan mobil.
Sebenernya yang membuat polusi udara dalam ruangan berbahaya karena : tidak terlihat, tidak terdengar, tidak terasa, bahkan tidak tercium, jadi dianggap tidak ada masalah. Bahkan kita sering menerima informasi yang menyesatkan, spt misalnya ada salah satu obat nyamuk yang menggunakan wangi Lavender. Karena wangi kita menganggap tidak berbahaya, padahal judulnya tetap saja peptisida, beracun dan berbahaya bagi tubuh. Maka cocok sekali Polusi Udara dalam Ruangan kita sebut sebagai Silent Killer – Pembunuh yang Tak Terlihat.