Mengatasi Alergi Debu Rumah

by

Debu yang ada dalam lingkungan rumah dan terhirup pada waktu menarik napas sering merupakan sumber penyakit alergi. Seseorang dengan bakat alergi bila terpapar debu rumah, berulang kali dapat membentuk antibodi yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Pada orang yang tidak mempunyai bakat alergi, tidak akan menimbulkan reaksi alergi bila terpapar oleh debu rumah.

Debu rumah?

Debu rumah mengandung berbagai bahan seperti serat kain, serat kapuk, jamur, sisa makanan, rambut, bulu hewan, tungau, dan sebagainya.

Tungau merupakan komponen debu rumah yang paling penting karena paling sering menyebabkan alergi. Tungau merupakan binatang yang sangat kecil seperti kutu dan tidak tampak oleh mata. Tungau hidup dari serpihan kulit manusia dan biasanya tungau ini terdapat pada kasur dan bantal, terutama yang terbuat dari kapuk.

Bahan pengisi bantal, kasur, kursi, mainan dan buku-buku yang sudah lama, korden, karpet, selimut, dan sebagainya merupakan tempat mengumpulnya debu rumah.

Pada orang yang alergi terhadap debu rumah, biasanya gejala akan muncul bila terpapar oleh debu rumah tersebut. Gejalanya berupa bersin-bersin, buntu hidung, hidung berair dan rasa gatal pada hidung. Kadang rasa gatal dapat dirasakan pada mata ataupun langit-langit mulut.

Gejala ini biasanya terjadi sepanjang tahun, tidak tergantung pada musim. Pada penderita yang sensitif, gejala ini dapat muncul oleh karena rangsangan bau yang menyengat, udara dingin, asap rokok, dan sebagainya.

Cara menghindari

Penderita yang alergi terhadap debu rumah sebenarnya tidak perlu merasa bingung karena debu rumah masih dapat dihindari. Berikut ini akan disampaikan beberapa cara menghindari debu rumah.

• Ventilasi ruangan dan sinar matahari.

Rumah sebaiknya mempunyai jendela yang cukup untuk ventilasi ruangan sehingga ruangan tetap segar, tidak pengap maupun lembab. Ventilasi yang kurang baik akan menyebabkan debu mudah menumpuk serta udara lembab menyebabkan tungau, jamur mudah berkembang biak. Diusahakan agar sinar matahari dapat masuk ke ruangan (antara lain genting kaca).

• Cara membersihkan rumah dan perabot.

Bila mau membersihkan lantai atau bagian rumah lainnya, sebaiknya jangan menggunakan sapu karena tindakan ini dapat menerbangkan debu ke seluruh bagian rumah. Sebaiknya membersihkan lantai dilakukan dengan cara mengepel langsung dengan menggunakan pel basah. Pengepelan lantai dapat dilakukan berulang kali, yaitu pertama untuk membersihkan kotoran yang kasar, selanjutnya diulangi sehingga lantai menjadi bersih.

Hal ini sama dikerjakan bila kita akan membersihkan perabot rumah tangga seperti kursi, meja, dan sebagainya, yaitu memakai lap basah.

Walaupun si sakit sedang tidak berada dalam rumah, cara ini harus tetap dikerjakan. Sebaiknya semua anggota rumah mengetahui cara membersihkan rumah yang dianjurkan.

• Jangan menggunakan karpet.

Debu rumah bisa menempel pada karpet, dan lama-kelamaan debu tersebut akan semakin banyak menumpuk, belum lagi pada permukaan karpet dapat hidup binatang kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa yang disebut tungau. Keadaan ini dapat menyebabkan kambuhnya penyakit tersebut.

Apabila kita ingin memakai karpet, pakailah karpet yang terbuat dari bahan plastik atau karet karena bahan ini mudah dibersihkan dengan memakai lap basah.

• Kurangi gambar/foto/lukisan dinding.

Lukisan atau gambar maupun foto yang ditempel di dinding dapat menyebabkan debu menempel dan sulit dibersihkan apalagi kalau piguranya berukir, debu akan menumpuk dan sulit untuk dibersihkan.

• Perabot rumah tangga sebaiknya tidak berukir.

Perabot rumah tangga seperti kursi, lemari, dan sebagainya sebaiknya tidak berukir karena debu dapat menumpuk pada ukiran tersebut dan sangat sulit untuk dibersihkan.

• Kasur dan bantal tidak dibuat dari bahan kapuk.

Kasur dan bantal yang dipakai sebaiknya terbuat dari busa dan bukan dari kapuk karena kapuk merupakan tempat hidupnya tungau di samping serat kapuk sendiri dapat menimbulkan reaksi alergi. Apabila kasur terbuat dari bahan kapuk, sebaiknya dibungkus dengan plastik yang rapat sehingga serat-serat kapuk tidak beterbangan.

• Hindari tumpukan buku-buku, pemakaian kelambu, korden yang tebal, mainan yang terbuat dari bulu, binatang yang dikeringkan, dan selimut wool/lorek. Semua bahan ini merupakan sumber debu rumah.

• Penggunaan kipas angin.

Kipas angin sebaiknya jangan dihidupkan sebelum ruangan dibersihkan karena hal ini dapat menyebabkan debu rumah beterbangan ke mana-mana. Apabila ruangan sudah dibersihkan dan kipas anginnya sendiri bebas dari debu, barulah kipas angin boleh dipakai.

Jika masih sulit melakukan hal di atas, alat terapi udara bersih sangat efektif mengatasi debu rumah dan sumber polutan lain.

Nah, selamat mencoba, mudah-mudahan uraian ini dapat bermanfaat dalam mengatasi problem Anda.

sumber: Kompas, Dr Audrey Luize Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan perubahan seperlunya.

Tag: ,

3 Tanggapan to “Mengatasi Alergi Debu Rumah”

  1. Fakhrun Musriati Says:

    Terima kasih untuk info ini,boleh di copy ga’ ya…..

  2. andhesca Says:

    boleh saja Bu…silahkan dicopy atau dilink dari blog Ibu jg bisa 🙂 semoga artikel di sini dapat bermanfaat bagi kita semua. terutama untuk menyadarkan kita semua bahwa polusi udara dapat terjadi di dlm ruangan bahkan lbh berbahaya daripada di luar ruangan.

  3. cucuholmes Says:

    makasih infonya .. 🙂

Tinggalkan komentar